Hero section image background

Balai Perlindungan Perkebunan Jawa Barat Tingkatkan Perlindungan Tanaman Perkebunan Melalui Berbagai Kegiatan Pembinaan dan Pengendalian OPT (Kegiatan Minggu Ke-2 Februari 2025)

Rabu, 5 Maret 2025

Kegiatan dalam Seminggu

11

Postingan ini dilihat

0

Postingan ini dibagikan

Poster post Balai Perlindungan Perkebunan Jawa Barat Tingkatkan Perlindungan Tanaman Perkebunan Melalui Berbagai Kegiatan Pembinaan dan Pengendalian OPT (Kegiatan Minggu Ke-2 Februari 2025)

Balai Perlindungan Perkebunan (BPP), Dinas Perkebunan Jawa Barat terus berkomitmen untuk meningkatkan perlindungan tanaman perkebunan di Jawa Barat. Melalui serangkaian kegiatan pembinaan, koordinasi, dan pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT), BPP Jawa Barat berupaya memastikan produktivitas dan kualitas tanaman perkebunan seperti kopi, teh, tembakau, cengkeh, dan kelapa tetap terjaga. Berikut adalah rangkuman kegiatan terbaru (Minggu ke-2 Februari) yang telah dilaksanakan oleh BPP :

  1. Pembinaan dan Penguatan Kapasitas Petani Pengamat
    BPP Jawa Barat secara aktif melaksanakan pembinaan kepada petani pengamat data serangan hama dan penyakit di berbagai wilayah, seperti Kota Banjar, Kabupaten Purwakarta, dan Kabupaten Ciamis. Pembinaan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman petani dalam mengidentifikasi dan mengelola serangan hama serta penyakit pada komoditas perkebunan. Misalnya, di Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi, petani teh diberikan pembinaan khusus untuk mengoptimalkan pengamatan serangan OPT. Selain itu, BPP Jawa Barat juga melakukan pendampingan dan verifikasi kegiatan pembangunan kebun sumber benih tembakau di Kabupaten Bandung. Hal ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan benih berkualitas yang mendukung pengembangan perkebunan tembakau.
  2. Pengendalian Hama dan Penyakit Perkebunan
    BPP Jawa Barat telah melaksanakan berbagai upaya pengendalian hama dan penyakit tanaman perkebunan. Salah satunya adalah pengendalian jamur akar putih pada tanaman kopi di Kelompok Tani (KT) Jaya Mandiri, Desa Selasari, Kabupaten Pangandaran. Kegiatan ini dilakukan untuk mencegah kerugian ekonomi akibat serangan jamur yang dapat merusak tanaman kopi. Di Kabupaten Tasikmalaya, BPP Jawa Barat menindaklanjuti laporan serangan ulat grayak (Spodoptera litura) pada tanaman tembakau di KT. Sauyunan, Desa Sukahening. Tim BPP melakukan pengamatan langsung dan memberikan rekomendasi pengendalian untuk meminimalisir dampak serangan hama tersebut.
  3. Penerapan Hasil Inovasi dan Teknologi Perlindungan Tanaman
    BPP Jawa Barat juga menerapkan hasil inovasi dalam perlindungan tanaman, seperti pembuatan metabolit sekunder "Bang Ali" dan perbanyakan Agens Pengendali Hayati (APH). Kegiatan ini dilakukan di Kelompok Tani Cicariang, Desa Cisalak, Kabupaten Majalengka, serta di KT. Pasir Sembung, Desa Babakansari, Kabupaten Majalengka. Metabolit sekunder dan APH digunakan sebagai alternatif pengendalian OPT yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
  4. Koordinasi dan Distribusi APH
    Koordinasi dengan berbagai pihak, seperti dinas pertanian setempat, petugas perekap data, dan kelompok tani, terus dilakukan untuk memastikan efektivitas program perlindungan tanaman. BPP Jawa Barat juga mendistribusikan APH padat dan metabolit sekunder kepada kelompok tani, seperti Poktan Margawiwitan IV di Desa Sagalaherang, Kabupaten Ciamis. Distribusi ini bertujuan untuk mendukung pengendalian OPT secara biologis.
  5. Pendampingan dan Verifikasi Layanan Kesehatan Perkebunan
    BPP Jawa Barat memberikan pendampingan dalam layanan kesehatan perkebunan, termasuk verifikasi Calon Pusat Pertumbuhan dan Layanan (CPCL) untuk komoditas kopi robusta dan cengkeh di Kabupaten Sukabumi. Kegiatan ini dilakukan untuk memastikan bahwa program pengendalian OPT berjalan sesuai dengan rencana dan memberikan manfaat optimal bagi petani.

Manfaat bagi Petani dan Perkebunan Jawa Barat
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh BPP Jawa Barat telah memberikan manfaat bagi petani dan sektor perkebunan di Jawa Barat. Dengan meningkatnya kapasitas petani dalam mengelola OPT, produktivitas tanaman perkebunan seperti kopi, teh, tembakau, dan cengkeh dapat ditingkatkan. Selain itu, penggunaan teknologi dan inovasi seperti APH dan metabolit sekunder "Bang Ali" turut mendukung pengembangan pertanian berkelanjutan yang ramah lingkungan.


Balai Perlindungan Perkebunan Jawa Barat berkomitmen untuk terus mendukung petani dan sektor perkebunan melalui berbagai program perlindungan tanaman. Dengan sinergi antara pemerintah, petugas lapangan, dan petani, diharapkan sektor perkebunan Jawa Barat dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian daerah.

Penulis: Admin BPP