JABARINSIGHT – Tanaman kopi excels yang berada di Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, mengalami serangan hama penggerek buah kopi. Balai Perlindungan Perkebunan (BPP) Dinas Perkebunan (Disbun) Jabar langsung melakukan pengendalian untuk menyelamatkan produksi kopi excels di Sumedang tersebut.
Komoditas kopi excelsa Sumedang diketahui kini sedang mahal harganya di pasaran, sebab banyak diburu oleh para pencinta kopi. Apalagi, setelah kopi excelsa menjadi juara ketika pada sebuah lomba kopi di Amerika tahun 2024.
Areal tanaman kopi excelsa Sumedang terdapat di Desa Sukawangi, Kecamatan Pamulihan yang merupakan milik Yoyo. Tanaman-tanaman kopi excelsa tersebut umurnya rata-rata sudah sangat tua, tetapi memiliki cita rasa yang sangat enak.
Namun, pada November 2024, buah kopi excelsa pada banyak tanaman tersebut dilaporkan terserang hama penggerek buah atau istilanya PBKo. Petani kopi segera melaporkan kondisi tersebut kepada BPP Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat.
Pihak BPP Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat kemudian langsung melakukan pengendalian hama penggerek buah itu. Cara dilakukan adalah pola ramah lingkungan terhadap hama serangga penggerek buah kopi itu. Menindaklanjuti aduan serangan OPT PBKo pada tanaman kopi di KT Karya Mandiri Prima Desa Sukawangi Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang.
Kepala BPP Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, Mochamad Sopian Ansori, kepada Jabar Insight, di Bandung, Selasa, 19 November 2024, menyebutkan, dilakukan upaya pengendalian 'rampasan' dan 'lelesan' serta pemasangan feromon trap.
Diberikan juga bahan pengendali berupa agens pengendali hayati (APH) dan metabolit sekunder untuk mengendalikan hama PBKo.
“BPP Dinas Perkebunan Jawa Barat membantu pengendalian hama penggerek buah kopi excelsa, merupakan respon pemerintah terhadap kopi excelsa di Sukawangi, Pamulihan, Sumedang,” ujar Mochamad Sopian Ansori.
Penulis: Kodar Solihat
