
DESKJABAR – Kondisi serangan hama tikus dialami sejumlah areal kebun tebu di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat pada awal tahun 2025. Untuk upaya menyelamatkan tanaman tebu, sejumlah petugas sudah mulai pengendalian serangan hama tikus.
Di Majalengka sedang agresif kembali peningkatan usaha perkebunan tebu, baik usaha tebu rakyat maupun hak guna usaha (HGU) pabrik gula. Ini berkaitan target peningkatan produksi gula juga berkaitan ketahanan pangan negara Indonesia.
Sejumlah personel dari Balai Perlindungan Perkebunan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat (BPP Disbun Jabar) langsung melakukan upaya pengendalian hama tikus sesuai kondisi.
Kepala BPP Disbun Jabar, Mochamad Sopian Ansori, yang dikonfirmasi DeskJabar, Kamis, 9 Januari 2025, menyebutkan, upaya pengendalian secara inisiatif secara inividu BPP Disbun Jabar sudah dilakukan di Majalengka.
Disebutkan, serangan hama tikus pada sejumlah kebun tebu di Majalengka sudah terjadi sejak akhir tahun 2024. Kondisi serangan hama tikus itu terjadi secara eksplosif tikus pada kebun tebu, khususnya di Kecamatan Jatitujuh.
Langkah awal pengendalian hama tikus di kebun tebu, menurut Mochamad Sopian Ansori, sudah dilakukan personel BPP Disbun Jabar sejak Desember 2024 berlanjut awal Januari 2025 ini.
Penyerahan rodentisida kegiatan operasional Brigade Proteksi Tanaman Perkebunan sebagai tindaklanjut laporan serangan tikus pada tanaman tebu di Kelompok Tani Mitra Sejahtera Abadi, Desa Sumber Kulon, Kecamatan Jatitujuh, Kabupatén Majalengka.
Dilakukan monitoring hama tikus pada tanaman tebu sekaligus monitoring aplikasi rodentisida dari bantuan kegiatan operasional brigade Proteksi Tanaman Perkebunan di Desa Sumber Kulon, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka.
Penulis: Kodar Solihat